Thursday , April 25 2024
Metode Pemisahan Campuran Kimia Teknik Proses Memisahkan Larutan

Metode Pemisahan Campuran pada Kimia dan Contohnya

Metode Pemisahan Campuran pada Kimia dan Contohnya. Penjelasan teknik proses pemisahan zat campuran mulai dari filtrasi, dekantasi, evaporasi, pengayakan, sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, corong pemisah, distilasi dan rekristalisasi. Jika kita belajar kimia, sudah pasti sering menemui zat-zat yang ada di dunia ini. Jika sebelumnya kita telah membahas zat yang ada pada kimia, maka sekarang kita akan membahas zat yang dicampur. Nah, zat campuran ini merupakan hasil campuran dari materi yang tersusun atas dua zat murni ataupun lebih dan masih memiliki sifat-sifat aslinya. Sebelum kita melangkah lebih dalam tentang cara pemisahan campuran, maka ada baiknya jika kalian pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan campuran.

Pengertian Campuran

Campuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (objek tidak menempel satu sama lain).

Dalam kehidupan sehari-hari, walaupun sudah sering melihat oksigen, air laut, nitrogen dan lain sebagainya, mungkin saja kalian tidak menyadari bahwa itu adalah merupakan campuran. Seperti misalnya air laut yang sebenarnya adalah campuran dari air dan garam. Ini dapat menunjukkan bahwa sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya sudah sangat jarang menemui zat murni dibandingkan dengan campuran.

Dan jika kalian ingin mendapatkan zat murni, harus terlebih dahulu melakukan aktivitas atau proses pemisahan antar zat dalam sebuah campuran. Untuk memisahkannya juga ada banyak sekali cara yang dapat dilakukan. Kalian bisa menggunakan berbagai macam zat tambahan maupun langkah-langkah. Apabila kalian telah berhasil mendapatkan zat murni, maka ini juga dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan lainnya.

Namun sebelum itu kalian juga harus memahami dan belajar mengenai wujud zat, titik leleh, ukuran partikel, sifat magnetik, titik didih, dan juga masih banyak hal lainnya. Dimana ini adalah poin-poin yang perlu kalian garis bawahi ketika ingin mendapatkan zat murni.

BACA JUGA: TABEL PERIODIK UNSUR KIMIA, SIMBOL DAN METODE PENGELOMPOKAN

Metode Pemisahan Campuran

Cara pemisahan campuran ada bermacam-macam tekniknya. Dan kali ini kita akan membahas apa saja metode yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran sebagai cara mendapatkan zat murni.

Filtrasi

Filtrasi adalah metode yang menggunakan cara penyaringan atau pemisahan cairan. Dan dilakukan pada padatan yang tidak larut. Ini dilakukan dengan tujuan bahwa zat yang tercampur akan dapat terpisah karena memiliki perbedaan ukuran partikel. Contoh simpelnya yang dapat kita ambil adalah apabila kalian melakukan penyaringan air teh. Atau memisahkan air dari pasir. Alat yang digunakan juga dapat berupa saringan biasa atau kertas saringan yang berpori-pori besar. Dengan begitu air dan zat padat yang ada akan terpisah.

Dekantasi

Dekantasi atau Dekantir adalah cara yang dapat digunakan untuk alternatif dalam mendapatkan zat murni. Kalian dapat melakukan dekantasi dengan cara menuangkan cairan pelan-pelan, dan inilah yang membuat kalian akan mendapati padatan yang ada ada pada campuran tersebut menjadi tersisa didalam wadah yang kemudian dapat kita gunakan untuk menuang cairan tersebut.

Metode dekantasi juga dapat dibilang adalah metode yang dapat dilakukan dengan cepat, dan bahkan lebih cepat daripada melakukan proses penyaringan. Namun jika dilihat dari segi hasil, masih kurang memuaskan apabila kita menggunakan ukuran zat yang terlalu kecil. Dan jika menggunakan metode ini untuk memisahkan zat yang lebih besar seperti air atau kerikil, maka akan mendapatkan hasil yang cukup efektif.

Evaporasi

Metode pemisahan evaporasi juga dapat disebut sebagai metode yang menggunakan penguapan. Dan ini dikarenakan penggunaanya untuk mendapatkan zat yang terlarut menjadi terpisah. Apabila kalian tidak dapat menggunakan metode filtrasi ataupun metode sentrifugasi untuk bisa mendapatkan zat murni, ini adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan zat padat yang larut.

Ini adalah aktivitas yang biasanya kita lakukan saat ingin mendapatkan garam dari air yang sudah terlaruti garam. Sehingga ketika memanaskan air, air yang menguap akan terpisah dengan kristal garam ketika telah habis.

Pengayakan

Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian, dapat dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butir halus) dan yang tertinggal diayakan (butir kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih bisa melintasi ayakan, dinyatakan sebagai butiran batas.

Teknik pemisahan campuran dengan menggunakan pengayakan, merupakan teknik yang tertua, teknik ini dapat dilakukan untuk campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh.

Sentrifugasi

Dengan menggunakan metode sentrifugasi, kalian yang tidak bisa memisahkan zat dengan metode filtrasi akan dapat melakukannya dengan sentrifugasi. Ini dapat dimanfaatkan apabila ingin memisahkan campuran yang memiliki tekstur yang halus dan memiliki jumlah campuran yang sedikit. Sebagai contoh biasanya digunakan untuk memisahkan sel darah putih dan sel darah merah yang ada pada plasma darah.

Hal ini dapat dilakukan karena mesin yang menggunakan metode ini berjalan dengan tujuan agar dapat membuat campuran bersedimentasi sehingga campuran yang lebih rapat dapat bergerak menjauh dari sumbu sentrifunga, dan kemudian membentuk endapannya sendiri.

Sublimasi

Ada juga yang metode proses pemisahan campuran yang populer dan sering didengar, yaitu sumblimasi. Metode sublimasi adalah salah satu metode pemisahan zat yang membuat wujudnya berubah menjadi gas ataupun sebaliknya. Sebagai contoh sederhana apabila kita ingin memisahkan larutan garam dengan iodin, dengan cara pemanasan. Maka cairan yang dipanaskan pada wadah tertutup corong terbalik akan menjadi uap. Uap ini akan menyentuh bagian corong dan akan kembali menyublim menjadi suatu padatan yang menempel pada permukaan corong. Dengan begitu kalian akan mendapatkan iodin dan garam secara terpisah pada satu waktu yang bersamaan.

Kromatografi

Lalu kemudian ada kromatografi. Yang juga termasuk dalam pemisahan campuran. Dimana metode kromatografi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan molekul yang berdasar pada perbedaan pola gerak zat di dalam sebuah larutan.

Ini dapat terjadi apabila molekul yang terlarut ada pada fase gerak tersebut akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Lalu molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom tersebut akan cenderung memiliki gerakan yang lambat. Maka dari itu, dengan metode ini kita akan bisa mendapatkan berbagai macam molekul yang awalnya tercampur menjadi bisa dipisahkan berdasarkan pergerakan yang ada pada kolom.

Corong Pemisah

Jika kalian mempunyai campuran dari 2 buah zat yang tidak saling melarutkan satu sama lain, kalian dapat memanfaatkan metode corong pemisah untuk memisahkan. Kalian dapat menggunakan corong pemisah dengan memasukan zat tersebut ke sana dan kemudian mendiamkannya selama beberapa menit. Pada saat inilah lapisan yang ada akan terpisah. Misalkan kita juga dapat menggunakan corong pemisah untuk melakukan pemisahan minyak yang tercampur dengan air

Distilasi

Mungkin kalian juga sering mendengarkannya, namun apa sebenarnya proses distilasi atau juga dikenal dengan penyulingan itu? Metode distilasi adalah salah satu metode untuk memisahkan zat tercampur. Dimana dilakukan berdasarkan perbedaan kecepatan atau juga kemudahan menguap dari suatu bahan.

Dengan menggunakan metode ini, campuran yang sebelumnya ingin dipisahkan akan dididihkan sehingga terdapat uap air. Nah, uap air inilah yang akan didinginkan agar menjadi bentuk cairan lagi.

Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu, dan kalian dapat langsung memisahkan zat yang tercampur ini secara cepat.

Rekristalisasi

Rekristalisasi adalah metode yang digunakan dengan cara mengkristalkan kembali zat yang tercampur. Dimana metode kristalisasi umumnya akan menggunakan suhu yang rendah agar cairannya bisa mengendap. Dan sedangkan ketika kalian ingin melakukan rekristralisasi zat tersebut, maka kita harus melakukan aktivitas pelarutan terlebih dahulu untuk memisahkan, kemudian melakukan aktivitas kristalisasi kembali untuk mengembalikan zat aslinya.

Kegiatan seperti ini biasanya dilakukan untuk zat-zat padat berbentuk kristal yang pada awalnya ternyata bukan zat murni. Maka zat yang ada harus dilarutkan terlebih dahulu, kemudian dikristalkan kembali. Ini juga berlaku bagi kristal itu sendiri.